Menjelang 1/4 Abad

Gambar
 Rasanya sudah lama sekali diriku tidak berkata-kata disini, seringkali disimpan didalam hati kemudian berhari-hari di kepala dan lepas di udara. Rindu rasanya, bercerita dengan kata, membebaskan segala pikiran yang tersimpan selama ini. Malam ini detik-detik menjelang seperempat umurku di dunia yang tak abadi ini, masih banyak sekali kurang dari diri ini yang harus selalu diperbaiki dikit demi dikit karena sejatinya tugas manusia adalah senantiasa belajar. Mengenang setiap pencapaian yang didapatkan sampai dengan hari ini, pengalaman, kejadian, peristiwa, yang menjadikan diri ini seperti ini adalah hal yang terbaik dalam hidup, karena waktu tak bisa diulang bukan? Ingin rasanya kembali menjadi anak-anak, yang belum ada beban sama sekali, dan bebas kesana kemari, ingin rasanya kembali seperti itu, tapi tentunya tidak bisa. Dan, aku hanya ingin bersyukur sampai dengan detik ini, diriku yang seperti ini akan menjadi lebih baik lagi, akan mendapatkan pencapaian luar biasa lagi, akan terka

KOLABORASI MANTEL (Manusia, Teknologi, dan Lingkungan)

Di era yang semakin modern ini teknologi sangat berkembang dengan pesat. Perkembangan teknologi diperlukan guna menunjang kebutuhan manusia yang semakin kompleks saat ini. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan bagi kita penggunanya. Baik itu dilihat dari segi komunikasi, transportasi, atapun dari segi kemajuan pelayanan.

Dahulu, banyak dari masyarakat kita yang susah untuk berkomunikasi karena keterbatasan waktu, dan jarak tetapi sekarang berkat adanya teknologi yang muncul  salah satunya yaitu handphone maka manusia bisa saling bertukar kabar dan fikiran. Tidak heran, dengan adanya sisi positif terhadap satu hal yang muncul maka akan diiringi juga dengan sisi negatifnya, dan patut kita ketahui juga bahwa teknologi yang ada membawa dampak negatif bagi kita, ataupun lingkungan kita.

Ibu saya dahulu pernah bercerita, lingkungan zaman dahulu jika dibandingkan dengan sekarang sangat berbeda dan jauh dari kata layak. 

Kemudian Ibu saya membandingkan etika anak-anak sekarang dengan anak yang ada pada zaman dahulu.

Ibu saya berkata, “Dahulu, ketika masih Ibu anak-anak ketika melihat sungai ya langsung nyebur saja, tidak mikir apa-apa.” 

Kemudian Ibu saya melanjutkan, “Tetapi kalau sekarang, kalau hidup dimasa kanak-kanak kalian, Ibu akan berpikir dua kali, Ibu akan lebih memilih handphone/gamestick untuk bermain, ketimbang harus main di sungai.”

“Dan, banyak dari orangtua sekarang yang mengkhawatirkan anaknya ketika bermain diluar, sangat berbeda dengan dahulu, bahkan ketika sekarang, pendidikan anak yang semakin tinggi, tidak menjamin sikap dan perilaku yang baik.” Lanjutnya.

Menurutku, apa yang dikatakan oleh Ibu menggambarkan dengan kondisi sosial yang dialami oleh anak-anak pada umumnya, di era yang sekarang ini bukan hanya manusia yang cukup umur yang menggunakan gadget tetapi juga anak-anak kecil. Anak-anak kecil yang seharusnya mengenal temannya, mengenali lingkungannya malah bersikap apatis terhadap sekitar. 

Dan jika kita lihat lagi dari sisi pendidikan, memang benar kata Ibu saya saat itu. Pendidikan anak yang semakin tinggi tidak mencerminkan etika yang baik di kehidupan nyata. Banyak sekali dari kita yang tidak memperlakukan orangtua sebagaimana mestinya, dan bersikap tidak peduli, padahal pendidikan kita sudah tinggi, banyak juga dari kita yang kalau berbicara kepada orangtua tidak memperhatikan sopan santun lagi. 

Kemudian, Ibu saya melanjutkan, 

“Dulu, kalau Ibu mau ngirim pesan itu pake pos, terus nyampenya lama ke kantor Ayahmu, tetapi sekarang kan udah gampang, tinggal ketik dan kirim via whatssapp, nah satu lagi kalau dulu mau pergi ke Palembang harus naik kapal, tetapi sekarang sudah banyak pilihannya, mau naik pesawat, mau naik mobil, udah bebas.”

Salah satu keuntungan dengan berkembangnya teknologi media komunikasi  memang dilihat dari penggunaan gadget atau handphone. Penggunaan gadget atau handphone menguntungkan banyak hal dan kegiatan manusia. Manusia menjadi lebih mudah dalam menjalankan kegiatan, dapat memberi kabar tanpa terikat oleh waktu dan jarak tetapi disisi lain kalau kita tidak bisa menggunakannya bisa menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. 

Ibu melanjutkan cerita, “Dan dijaman Ibu dulu, tidak ada yang namanya sakit kanker dan tumor, karena lingkungan masih terjaga, makanan masih alami dan higienis, berbeda dengan sekarang yang sudah instan dan banyak mengandung bahan kimia, makanya orang zaman dahulu itu sehat-sehat, umurnya panjang, berbeda dengan sekarang.”

Tidak ada yang salah dari apa yang disampaikan oleh Ibu dan tidak ada yang salah juga terhadap apa yang sudah maju sekarang, hanya manusia yang belum mampu mengoptimalkan setiap dari perubahan yang ada. 

Dan lagi, memang benar teknologi berhubungan dengan lingkungan, dengan perkembangan teknologi yang sekarang maka diciptakan alat-alat berat guna mengolah bahan-bahan alami dari lingkungan menjadi bahan yang lebih kompleks, dan tak ayal juga memproduksi berbagai bahan pengawet, pemanis, dan pewarna guna mempercantik bahan jadi itu. Tak heran dari kita tergoda akan bahan jadi tersebut dan terkadang dari kita menggunakannya supaya makanan yang kita buat dapat bertahan lebih lama dan mempunyai warna yang menarik.

Teknologi dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat, tidak dapat lepas dan tidak dapat dipisahkan  karena output dari teknologi pasti berhubungan dengan sekitar, yaitu lingkungan. Seperti yang dikatakan Ibu saya di atas. Sebagai makhluk sosial kita harus menyadari bahwa kemajuan teknologi memang memberi dampak positif tetapi kita juga harus memperhatikan kehidupan sekitar karena tak heran aktivitas yang kita jalani yaitu aktivitas sosial. Banyak dari kita yang lupa ketika sudah memegang gadget, lupa dengan keadaan sekitar dan tidak sadar kita berada di dunia yang mana.

Dengan adanya teknologi yang berkembang jikat dilihat dari sisi kemajuan memang maju, tetapi dilihat dari sisi mental individu sangatlah hancur. Banyak sekali proyek-proyek pembangunan yang menopang kegiatan dan urusan manusia tetapi output dari perusahaan yang berupa limbah tidak dibuang dengan benar, dan mencemari lingkungan. 

Jakarta, salah satunya, Ibukota Negara kita, disamping ada manusia yang berkelas tinggi juga lebih banyak manusia yang ekonomi bawah, banyak dari lingkungan Jakarta dikuasai dan dialihfungsikan menjadi pabrik. Tetapi, manusia yang mengelola pabrik tidak memperhatikan lingkungan sekitar dan merusak lingkungan yang selama ini terjaga. 

Indonesia yang kini memang bukan Indonesia yang dulu, tetapi budaya dan adat harus tetap dijaga. Indonesia yang terdiri dari beragam budaya, suku, dan etnis yang alami sudah mulai bergerak maju tidak stagnan sampai disitu, dan banyak dari manusia adat yang mulai menyesuaikan lingkungannya, dan tak heran juga populasi manusia adat berkurang dan menuju manusia yang majemuk. 

Saat ini hanya diperlukan manusia yang bermental, menggunakan teknologi dengan sewajarnya, dan menyadari menjaga lingkungan lebih berharga untuk generasi masa depan selanjutnya. 

Banyak dari anak Indonesia yang sudah memanfaatkan teknologi ramah lingkungan demi menopang kemajuan bangsa. Banyak dari kita berpikir bahwa tidak selamanya kita harus bergantung dengan bangsa lain, dan kita harus memunculkan inovasi dari dalam diri bangsa bahwa kita mampu menyaingi bangsa lain, pemerintah harus mampu menunjang setiap fasilitas yang dibutuhkan oleh anak didik, baik dari kesehatan dan pendidikan.  Dan pemerintah harus memberikan penghargaan terhadap keberhasilan anak bangsa dalam mendukung kemajuan Indonesia. 

Generasi bangsa sekarang adalah generasi millenial yang semua aktivitasnya melibatkan teknologi, maka dari itu setiap tindak laku dari generasi millenial harus mampu diolah sendiri dan tetap menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat bangsa. 

Sebagai generasi yang berpikir maju, kita juga harus menempatkan lingkungan sebagai unsur utama kita dalam berproses,  jika kita berada di lingkungan yang baik maka karakter pribadi kita juga akan baik dan sebaliknya. Untuk itu, sebagai generasi bangsa kita harus berpikir yang positif yang dapat memberi perubahan terhadap bangsa Indonesia.   


(nb: ditulis pada 05 Januari 2020)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EMPAT BARIS

Goresan Kecil di Bulan Mei

EMPAT TAHUN YANG TERLEWATI