Menjelang 1/4 Abad

Gambar
 Rasanya sudah lama sekali diriku tidak berkata-kata disini, seringkali disimpan didalam hati kemudian berhari-hari di kepala dan lepas di udara. Rindu rasanya, bercerita dengan kata, membebaskan segala pikiran yang tersimpan selama ini. Malam ini detik-detik menjelang seperempat umurku di dunia yang tak abadi ini, masih banyak sekali kurang dari diri ini yang harus selalu diperbaiki dikit demi dikit karena sejatinya tugas manusia adalah senantiasa belajar. Mengenang setiap pencapaian yang didapatkan sampai dengan hari ini, pengalaman, kejadian, peristiwa, yang menjadikan diri ini seperti ini adalah hal yang terbaik dalam hidup, karena waktu tak bisa diulang bukan? Ingin rasanya kembali menjadi anak-anak, yang belum ada beban sama sekali, dan bebas kesana kemari, ingin rasanya kembali seperti itu, tapi tentunya tidak bisa. Dan, aku hanya ingin bersyukur sampai dengan detik ini, diriku yang seperti ini akan menjadi lebih baik lagi, akan mendapatkan pencapaian luar biasa lagi, akan terka

Jembatan Ampera

Ada yang tahu gambar diatas? AYOOOOOOO ditebak nih gengss?!! Cup.. pasti yang baca pada tahu kannn? Iyaa kann? Okeoke kalo temen-temen masih belum tahu jembatan ciri khas dari daerah mana, kesempatan kali ini aku kasih taahuu yaaa……………!

Gambar diatas merupakan salah satu ciri khas dari KOTA PALEMBANG, PROPINSI SUMATERA SELATAN? NAHHHHHH ADA YANG BINGUNG GA LETAK KOTA TERSEBUT DI BAGIAN MANANYA PETA??? HEHEHEEE YANG PASTI DI PULAU SUMATERA LAH YAAAA!! Temen-temen diem-diem aja yaaa, kenapa aku bahas Kota ini, yahhhh karena ……………………. (tebak sendiri).

Ada yang ingat sama Raja Balaputradewa ga? Nah. Raja ini nih, dari kerajaan sriwijaya temen-temen. Propinsi Sumatera Selatan  itu sendiri sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya, pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri china Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan.

Kalau datang ke Palembang,  ibukota Provinsi Sumatera Selatan ini.. kurang pas jika belum berfoto dengan latar belakang Jembatan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera). Jembatan yang terbentang di atas Sungai Musi Kota Palembang ini memiliki panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi 63 meter. Awalnya, semua bagian tengah jembatan ini bisa diangkat agar kapal-kapal besar bisa lewat. Namun sejak tahun 1970 aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Sebab, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.

Temen-temen ada sejumlah fakta mengenai Jembatan Ampera ini.. ayo kita simak!

1.     1. Dibangun menggunakan dana rampasan perang

Ide membangun jembatan hingga dapat menghubungkan dua daratan di Kota Palembang, sebetulnya sudah ada sejak zaman Gemeente Palembang, tahun 1906. Saat jabatan Wali Kota Palembang diduduki oleh Le Cocq de Ville, tahun 1924.

Pada masa kemerdekaan, gagasan itu kembali muncul, DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan lagi pembangunan jembatan saat sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956.

Pada saat itu, anggaran yang dimiliki Kota Palembang yang akan digunakan sebagai modal awal membangun jembatan sekitar Rp 30 ribu. Tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan, yang terdiri dari Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Kemudian, Wali Kota Palembang, M. Ali Amin, beserta Wakil Wali Kota, Indra Caya, meminta bantuan Presiden Sukarno.

Sama halnya dengan dana yang digunakan untuk pembangunan Monas di Jakarta, dana pembangunan Jembatan Ampera juga diambil dari hasil perampasan saat perang Jepang senilai 2,5 miliar Yen. Selain itu, ahli-ahli konstruksi dari Jepang juga turut dihadirkan dalam proyek pembangunan Jembatan Ampera.

2. Diresmikan oleh Letnan Jenderal Ahmad Yani

Pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Bung Karno karena dengan sunguh-sungguh memperjuangkan warga Palembang untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi. Namun pada tahun 1966 terjadi pergolakan gerakan Anti-Soekarno, nama jembatan yang mengambil dari Nama Presiden RI pun diubah menjadi Jembatan Ampera yang artinya Amanat Penderitaan Rakyat.

3. Awalnya bernama Jembatan Bung Karno

Sebagai bentuk apresiasi masyarakat Palembang kepada Presiden RI pertama, Ir Soekarno, untuk pertama kalinya Jembatan Ampera dinamai Jembatan Bung Karno.

Akan tetapi, Presiden Soekarno tak berkenan, terlebih setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Sukarno sangat kuat, maka dipilihlah nama yang memiliki makna Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera), yang pernah menjadi slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960'an. Sehingga dijuluki Jembatan Ampera

4.     4. Sempat Menjadi Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara

Jembatan ini memiliki panjang mencapai 1.177 meter dengan lebar 22 meter serta tinggi 63 meter. Adapun menaranya memiliki rentang 75 meter dengan massa hingga mencapai 944 ton, lho. Makanya, tidak heran kalau jembatan ini pernah menjadi jembatan terpanjang se-Asia Tenggara pada era 1960-an, ya.

5. Memiliki Jam Analog Raksasa

Sebagai bentuk pembenahan jelang Asian Games 2018 yang dihelat di Palembang, Jembatan Ampera pun tak lepas dari perhatian. Jembatan ini dipasangi dua jam analog dengan ukuran besar di kedua menaranya. Pemasangan jam tersebut menjadikan jembatan ini semakin tampak modern dan keren, deh.

Oke temen-temen jadi itulah lima fakta dari keberadaan Jembatan Ampera, semoga kita sebagai masyarakat yang patuh terhadap aturan dan menjunjung tinggi sejarah bisa menjaga kelestarian ikon budaya nya yaa! Jangan melakukan perbuatan yang tidak baik dengan salah satunya mencoret-coret dinding jembatan, tidak membuang sampah ke sungainya dan kita harus sama-sama harus saling menjaga yaa temen-temen!!






 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EMPAT BARIS

Goresan Kecil di Bulan Mei

EMPAT TAHUN YANG TERLEWATI